
Abdul Sukur seusai menerima laporan dari Drs. Mustara, M.Pd. WD 3 FIK mengatakan, dalam dunia pencak silat mahasiswa UNJ yang turun dalam pertandingan cukup diandalkan. Bahkan ketika memperkuat kontingen Indonesia di Asian Games 18 tahun 2018 berhasil menyumbang medali emas. Tradisi mengukir prestasi itulah yang dipertahankan seperti di kejuaraan virtual pencak silat Kaypangtv se Indonesia.
Pada kesempatan terpisah WD 3 FIK UNJ Drs. Mustara mengatakan, disetiap kejuaraan pencak silat UNJ menurunkan kekuatan penuh pada nomor yang dipertandingkan. Hal itu merupakan peluang melakukan regenerasi dan meningkatkan prestasi atlet.
Mustara bersukur, para mahasiswa dan mahasiswi yang diturunkan berhasil membuahkan prestasi cemerlang di tim putra yang diperkuat Irfan Jeremy Anggono, Nabil Haidar dan Andika Gilang Ibrahim menyumbang medali emas untuk UNJ.
Begitu juga di tim putri juga menyuguhkan medali emas melalui Hanny Laili Susanti, Ikrimah Azkuri Nabillah, Aat Fatimazzahro. Sedang tambahan medali perak diraih Putri Maharani, Cahya Kamila dan Marisha Putriani.
Mustara menegaskan, dimasa pandemi Covid – 19 para mahasiswa tidak boleh staknan, apalagi dalam dunia olahraga. Dia bersukur, mahasiswa yang mendalami ilmu pencak silat baik di rumah maupun dikampus terus berlatih dengan memperhatikan protokol kesehatan.
“Saya berharap wabah virus corona atau covid – 19 cepat sirna di muka bumi Indonesia. Apalagi Oktober 2021 mendatang ada hajatan olahraga nasional atau Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Dengan berakhirnya virus Corona semua kegiatan berjalan lebih lancar seperti semula, apalagi di PON nantinya,”Harap Mustara lagi. (Warso)