
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melakukan terobosan membuat alat keamanan untuk menghindari pencurian motor yang terjadi diberbagai daerah dimasa pandemi covid-19.
“Sistem keamanan motor tersebut bisa menggunakan ID Card, gantungan kunci, atau bluetooth yang terhubung dengan klakson dan juga lampu motor,”jelas Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNJ, Dr. Abdul Sukur, S.Pd., M.Si. Jumat (27/8/2021).
Wakil Rektor III mengatakan, penemuan alat keamanan itu sangat membantu masyarakat seperti pengemudi Gojek yang sering kehilangan motor saat melakukan aktifitasnya. “Saya bersyukur ilmu yang diperoleh di kampus bisa diterapkan dan bermanfaat bagi masyarakat yang diciptakan para mahasiswa UNJ yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM),”kata Abdul Sukur.
Menurutnya, PKM adalah program yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dalam rangka mengakomodasi potensi dari mahasiswa Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di perkuliahan kepada masyarakat luas. Pada kegiatan ini mahasiswa akan diberikan pendanaan untuk merealisasikan gagasannya diberbagai bidang.
Adapun bidang yang ada pada kegiatan ini yaitu PKM Riset, PKM Kewirausahaan,PKM Karsa Cipta, PKM Pengabdian Masyarakat, PKM Penerapat IPTEK, PKM Artikel Ilmiah, PKM Gagasan Tertulis, PKM Gagasan Futuristik Konstruktif, dan PKM Karya Inovatif.
Berdasarkan surat no. 1949/E2/KM.05.01/2021 yang dikeluarkan oleh kemendikbuddikti perihal pendanaan PKM, terdapat 6 tim PKM dari Universitas Negeri Jakarta yang lolos didanai. Salah satunya yaitu program kreativitas mahasiswa di bidang karya inovatif dengan judul “Safe Jek : Safety Starting System Pada Motor Untuk Pengemudi Gojek”.
Sedang Dosen pembimbing Taryudi, Ph.D mengatakan, dana yang diterima Tim Safe Jek mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Rp 6000.000 yang diperkuat Mohammad Febrian Ristiyanto (FT 2019), M Rudyansyah (FT 2018), dan Rahma Rosaliana Saraswati (FMIPA 2017).
Ketiga mahasiswa tersebut katanya, menciptakan alat keamanan karena di masa pandemi Covid-19 kasus pencurian motor terus meningkat. Berdasarkan data dari Kapolda Metro Jaya kasus pencurian motor selama masa pandemi covid-19 meningkat sebanyak 6% (Barus,2020). Bahkan di Papua, terjadi peningkatan kasus pencurian motor sebanyak 72,5% selama masa pandemi covid-19 (Primasiwi,2020). Padahal motor merupakan alat utama untuk mata pencaharian pengemudi Gojek. Jika para pengemudi Gojek ini kehilangan motor maka mereka akan kesulitan untuk mencari nafkah.
Menurutnya, Safe Jek atau safety starting system pada motor gojek merupakan alat keamanan motor ekonomis dengan sistem pemasangan pada motor plug and play yang terdiri atas saklar pengaman ditambah tiga pilihan sistem keamanan motor menggunankan ID Card, gantungan kunci, atau bluetooth yang terhubung dengan klakson dan juga lampu motor. Produk ini berguna dalam membantu meminimalisir kasus pencurian motor pada pengemudi Gojek. Dimana dengan memanfaatkan alat ini motor akan tetap aman walaupun kunci motor tertinggal di motor
Proses pembuatan alat ini juga terjadi berkat dukungan dari dosen pembimbing yaitu pihak dekanat Fakultas Teknik, dekanat Fakultas MIPA, dan rektorat Universitas Negeri Jakarta. Diharapkan alat ini dapat membantu pengemudi Gojek dalam mengamankan sepeda motornya agar terhindar dari kasus pencurian motor.